Wednesday, November 10, 2010

AHMAD DINAJEB MEMBANTAH HOLACAUS


Nejad







  







wawancara Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad, dengan Harian Der Spiegel Jerman.(Diterjemahkan oleh Abdullah Beik dan diedit oleh Muhsin Labib dan Arif Mulyadi)
DS: Bapak Presiden yang mulia, seperti yang saya ketahui, Anda
penggemar olah raga sepak bola, bahkan menurut sebagian sumber Anda pun bermain sepak bola.Anda tahu bahwa pada tanggal 11 Juni tiM
nasional Iran akan melakukan pertandingan pertamanya di ajang piala dunia dengan tim Mexico. Apakah Anda
akan hadir di stadion sebagai penonton?

MAN: Yang pasti saya akan nonton, tapi dimana? Hal itu tergantung pada ...

DS: Pada apa?

MAN: Pada banyak hal.
DS: Misalnya?

MAN: Waktu, kesempatan, mood (suasana hati) dan beberapa hal lain.

DS: Saat diumumkan, bahwa Anda diduga akan datang ke Jerman untuk
menyaksikan pertandingan dari dekat, sebagian kalangan protes. Apakahhal ini tidak terbayangkan sebelumnya?

MAN: Tidak, karena hal itu tidak penting. Sama sekali saya tidak
memberikan perhatian pada masalah ini, sebab sumber protes dari mana
belumlah jelas.

DS: Hal ini berhubungan erat dengan isu Holocaust, khususnya
pertandingan akan diselenggarakan di Nowrn Berg. Sebuah kota yang
memiliki hubungan sangat erat dengan Holocaust. Dan Anda sebagai
presiden Iran yang mengangkat isu Holocaust melahirkan sejumlah protes.

MAN: Sampai saat ini saya belum memahami dimana letak hubungannya?

DS: Saat dikabarkan Anda mungkin akan mengunjungi Jerman untuk menonton
pertandingan, maka mengingat program Anda dan isu Holocaust, ada
sejumlah kalangan yang memprotes dan meminta kepada pemerintah Jerman
agar tidak menyetujui kedatangan Anda. Apakah hal ini tidak mengherankan Anda?

MAN: Tidak, sebab kanal Zionisme di dunia memang progresif. Saya pun
tahu bahwa di Eropa pun mereka sangat progresif pula. Karena itulah saya tidak heran. Namun perbincangan saya berkaitan dengan masyarakat Eropa. Kami sama sekali tidak punya urusan dengan Israel.

DS: Namun memungkiri kejadian Holocaust sama dengan memungkiri kematian atau lebih tepatnya kematian seketika enam juta orang Yahudi yang terjadi di Jerman pada zaman pemerintahan Nazi. Di Jerman siapa yang memungkiri hal itu dapat dimeja hijaukan dan dijerat dengan hukuman penjara. Masalah ini bagi kami sangatlah penting. Apakah menurut pandangan Anda YM protes dari rakyat dan pemerintah itu tidak bedanya?

MAN: Saya tahu majalah Der Spiegel adalah majalah ternama, namun saya
tidak tahu sejauh mana memiliki izin untuk memuat masalah Holocaust.
Apakah Anda punya izin untuk memuat segala sesuatu tentang Holocaust?

DS: Kami memiliki izin untuk memuat segala sesuatu yang merupakan hasil riset historis yang terjadi zaman dulu hingga saat ini. Menurut
pandangan kami sangat disesalkan hasil riset itu mengatakan, bahwa
rakyat Jerman merupakan pihak yang disalahkan dalam kasus pembunuhan
terhadap enam juta jiwa Yahudi pada Perang Dunia II.

MAN: Masalah yang kami lontarkan sebenarnya sangatlah jelas. Kami punya dua pertanyaan yang jelas. Pertanyaan pertama, apakah kriminal tersebut memang betul-betul terjadi atau tidak? Apakah memang benar terjadi apa yang dikatakan dengan pembakaran manusia itu? kalau memang hal itu terjadi, maka pelakunya harus diberikan sanksi. Dan di Eropalah jawaban atas hal itu, bukannya Palestina. Sekali lagi pertanyaan kami ini sangatlah jelas, jika memang pernah terjadi di Eropa, maka balasannya pun harus ditanggung oleh Eropa. Yang kedua, jika kalian mengatakan bahwa hal itu tidak pernah terjadi, maka mengapa harus berdiri rezim yang mencaplok dan menjajah Palestina? Mengapa negara-negara Eropa menyatakan komitmen untuk membelanya? Izinkanlah saya menambahkan, kalau sebuah realitas sejarah semakin banyak dilakukan riset, dibahas dan didiskusikan maka semakin jelaslah fakta sejarah tersebut. Kami tidak dalam rangka mendukung atau menafikan kebenarannya. Kami pun menolak segala bentuk kriminal atas setiap bangsa apapun. Jadi pertanyaan kami apakah pembantaian dan pembakaran atas umat Yahudi memang benar-benar terjadi atau tidak? Jika memang pernah terjadi, maka pelakunya haruslah mendapatkan balasannya dan bukannya rakyat Palestina. Namun jika memang belum pernah terjadi, maka permainan ini untuk apa? Mengapa mereka keberatan dilakukan riset atas sebuah kasus yang terjadi pada enam puluh tahun yang lalu, bahkan para peneliti pun tidak diberikan peluang untuk melakukan penelitiannya, padahal meneliti fakta historis sekalipun telah berlalu ribuan tahun bebas-bebas saja, bahkan sebagian negara memberikan penghargaan dan motivasi atas hal itu.

DS: Bapak Presiden yang mulia, berkenaan dengan pertanyaan pertama,
sangat disayangkan hal itu sudah terjadi di zaman Nazi dan ada ribuan
saksi hidup yang menyaksikan hal itu dan mereka berhasil keluar dari
penjara-penjara mereka. Selain itu ada ribuan riset dan argumentasi yang mengindikasikan terjadinya fakta sejarah tersebut. Adapun pertanyaan kedua mengapa rakyat Palestina harus menanggung deritanya merupakan pertanyaan lain yang berhubungan dengan problem kontemporer.

MAN: Tidak, justru akar masalahnya dimulai dari sini. Dua hal ini
memiliki hubungan langsung yang sangat erat. Kita tidak bisa memisahkan keduanya. Sebenarnya yang berhak untuk menjawabnya adalah negara-negara Eropa. Mereka bisa menjawab ya atau tidak. Kalau kami tidak dalam kapasitas memberikan pandangan. Selain itu kalau memang benar terjadi, izinkan kelompok-kelompok lain yang netral juga datang untuk melakukan riset, mengapa hanya kelompok-kelompok tertentu yang melakukan riset tentang hal itu? Biarkan negara dan kelompok Eropa lainnya juga melakukan penelitian historis!

DS: Apakah YM sampai saat ini masih menganggap Holocaust itu sebagai
dongeng belaka? Ataukah karena adanya protes-protes lain Anda
memunculkan isu ini?

MAN: Bagi saya selama tidak ada kejelasan akan terjadinya, maka saya
tidak bisa menerimanya.

DS: Apakah YM tetap bersikeras menganggapnya sebagai dongeng padahal
semua peneliti Barat mengiyakan dan tidak meragukannya sedikit pun?

MAN: Coba perhatikan di Eropa ada dua pandangan, sekelompok dari mereka  mayoritasnya adalah politikus, berpandangan bahwa memang benar terjadi. Sekelompok yang lain yang juga kaum intelektual mayoritas dipenjara sebab memiliki pandangan yang berbeda. Oleh karena itu, perlu ada kelompok ketiga yang netral yang meneliti hal itu. Menurut hemat kami masalah ini sangatlah penting, sebab jika benang merah dapat ditemukan, maka akan membantu untuk menyelesaikan beberapa problem dunia. Sebab beberapa negara dengan dalih Holocaust membentuk polarisasi dan membuat faksi-faksi politik yang kuat. Saat ini pun banyak hal yang terjadi atas nama Holocaust. Karena itu alangkah baiknya jika ada sekelompok netral dibentuk dan melakukan riset historis sehingga masalah ini menjadi jelas. Beberapa negara biasanya memberikan penghargaan kepada para peneliti yang melakukan riset historis seperti itu bukannya dipenjara.

DS: Peneliti yang mana yang Anda maksudkan dipenjara?

MAN: Anda lebih tahu dari saya, bukankah daftar nama-nama mereka ada di tangan Anda? Di dalam list tersebut ada orang Inggris, Jerman, Prancis dan Australia. Sekarang ini disaat saya memiliki pandangan lain, bagaimana reaksi Anda? Anda menolak dengan keras. Mereka juga memvonis saya dan menuduh saya telah melakukan kriminal, padahal saya bukan orang Eropa, mereka menyamakan saya dengan apa?! Ini semua bukti bahwa gerak para peneliti di negara Anda sangatlah sempit. Saya berharap Anda yang tenang saja, sebab Anda sekarang berada di Iran dimana setiap orang bebas untuk menyampaikan pendapatnya, katakan apa yang Anda ketahui dan janganlah Anda khawatir!

DS: Apakah Anda mengira konferensi Holocaust yang Anda rencanakan akan menjadi kesempatan bagi para peneliti netral untuk memberikan jawaban tepat?


MAN: Kami tidak punya program khusus untuk itu, yang kami katakan
adalah, selayaknya ada kelompok (lain) yang melakukan penelitian tentang hal itu. Saya harap Anda memperhatikan ini! Kami tidak memaksakan pendapat, bahwa jawaban harus ya benar terjadi atau tidak. Yang kami katakan, para politisi Eropa harus menjawab benar-benar terjadi atau tidak. Mereka memiliki pilihan untuk menjawab hal itu.

DS: Akhirnya dari fakta sejarah yang kita hadapi, marilah kita beralih kepada masalah kekinian, sebab Anda tidak mengakui secara resmi negara Israel.

MAN: Sekali lagi perhatikan! Pandangan-pandangan kami sangatlah jelas. Kami mengatakan, bahwa jika Holocaust benar-benar terjadi maka Eropalah yang harus menanggungnya, bukan Palestina. Jika memang tidak terjadi maka tidak ada lagi pembicaraan tentang "pengembalian para imigran". Menurut hemat kami rakyat Jerman saat ini juga bergantung dengan isu Holocaust. Pada Perang Dunia II kira-kira enam puluh juta jiwa terbunuh, sungguh ia merupakan kriminal terbesar, kita mengutuk perbuatan keji tersebut. Kami sangat menolak pertumpahan darah, tidak ada bedanya dilakukan atas seorang Muslim, Kristen atau Yahudi, semuanya kami kutuk. Namun yang menjadi pertanyaan mengapa di antara enam puluh juta, seluruh perhatian difokuskan pada enam juta, padahal sampai sekarang belum dilakukan pencatatan?

DS: Ya, namun itu tidak terjadi di Jerman, Rusia dan Belanda. Semua
rakyat menghormati semua korban Perang Dunia II. Walaupun Jerman yang
memiliki rasa tanggung jawab atas pembunuhan enam juta jiwa tersebut.
Yang sangat disesalkan kejadian yang terjadi secara massif dan mekanis tapi barangkali tidak ada subyeknya. Kita pindah ke masalah lain saja.

MAN: Tidak, saya punya pertanyaan untuk Anda. Pemuda-pemuda yang hari
ini lahir di Jerman, mereka punya peran apa pada Perang Dunia II?
Mengapa mereka hari ini harus terhina? Mengapa mereka hari ini harus
merasa berutang pada Zionis? Mengapa biaya hidup Zionis harus ditanggung dari saku-saku mereka? Jika ada orang yang enam puluh tahun yang lalu berbuat kriminal kemudian dihukum dan urusannya selesai, mengapa rakyat Jerman harus terhina menanggung hal itu? Padahal bangsa Jerman adalah bangsa yang besar. Di dalam lembaran sejarah tercatat ada segelintir orang melakukan kriminal atas nama Jerman. Namun apa dosa rakyat Jerman hari ini?

DS: Rakyat Jerman hari ini memang tidak melakukan kesalahan apa-apa,
namun pemerintah Jerman merasa bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh para pendahulunya, dan sampai saat ini berpegang teguh dengannya.

MAN: Dalam pandangan hukum, bagaimana orang yang tidak punya andil
apa-apa namun dia harus memikul tanggung jawab?

DS: Secara hukum mereka tidak punya tanggungjawab.

MAN: Kalau begitu mengapa rakyat Jerman saat ini sangat menanggung
kehinaan ini. Mengapa rakyat Jerman tidak boleh membela diri mereka?
Mengapa alih-alih mereka membanggakan diri dengan pusaka budaya, mereka harus memikul tanggung jawab kesalahan yang dilakukan oleh orang lain? Mengapa mereka tidak memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya?

DS: Poin penting bagi kami orang Jerman adalah, bahwa Jerman memiliki
sejarah kuno yang gemilang dari sastra, budaya, seni dan filsafat.
Kemudian selama dua belas tahun kami menghadapi rezim yang tak
berprikemanusiaan, karena dalih itulah pasca Perang Dunia II mereka
menganggap diri mereka bertanggung jawab memikul "dosa" tersebut dan
sampai saat ini mereka tetap konsisten mempertahankan hal itu.

MAN: Apakah Anda siap menyampaikan argumentasi Anda tersebut kepada
masyarakat Jerman?

DS: Kami siap dan kami pasti melakukannya.

MAN: Apakah Anda siap kalau ada tim netral yang datang ke Jerman dan
mengadakan riset lapangan, apakah rakyat Jerman setuju dengan apa yang Anda sampaikan? Sebab tidak ada satu bangsa pun yang mau dirinya
menanggung kehinaan.

DS: Merupakan sebuah realitas di negara kami, bahwa setiap pertanyaan
bisa disampaikan dan dijawab, namun yang akan bermasalah dan berbahaya, di tempat kami ada sekelompok orang yang beraliran ekstrim kanan dimana mereka tidak hanya antipati dengan orang Yahudi, namun dengan setiap orang asing. Mereka bersikap keras dan melecehkan.

MAN: Pertanyaannya sampai kapan hal ini harus berlangsung? Menurut hemat Anda sampai kapan orang Jerman harus terkooptasi oleh Zionis? Kapan titik akhirnya? Dua tahun lagi, lima tahun lagi atau seribu tahun lagi?

DS: Saya berani mengatakan, bahwa pandangan saya adalah pandangan
majalah yang saya bekerja padanya dan sekaligus merupakan pandangan
orang-orang Jerman yang menjadi pembaca (tetap) majalah kami. Kami,
dalam majalah kami, tidak hanya memfokuskan pandangan kami pada sejarah pembantaian di Jerman, namun yang terjadi di negara-negara lain pun tak luput dari pantauan kami. Berkenaan dengan Palestina pun kami telah melakukan tugas kami. Apa yang dilakukan oleh Israel di dalam Palestina kami publikasikan. Dalam bersikap dan mengambil keputusan kami independen. Namun dalam satu prinsip yang kami pegang dengan kuat, kami tidak bisa menerima adanya pihak yang merongrong eksistensi negara Israel dimana sisa-sisa korban Holocaust tinggal di tempat tersebut.

MAN: Justru kami pun mengatakan demikian, mengapa Anda terkungkung pada orang-orang Zionis? Kami mengatakan jika Holocaust benar-benar terjadi, maka Israel harus berdiri di Eropa bukan di Palestina.

DS: Apakah enam puluh tahun pasca PD II, rakyat harus pindah dari satu tempat ke tempat lain? Kalau kita mulai dari poin ini ujung masalah akan kemana?

MAN: Kalau begitu bagaimana nasib lima juta rakyat Palestina yang telah enam puluh tahun menjadi korban, kehilangan rumah-rumah tempat tinggal mereka dan tinggal di tenda-tenda? Apakah tidak aneh kalau demi Holocaust Anda rela menanggung kerugian selama enam puluh tahun dan bahkan sampai seratus tahun akan Anda lanjutkan, namun Anda tidak
memperhatikan enam puluh tahun mereka (Palestina)?

DS: Ya, kami orang-orang Eropa melindungi hak-hak rakyat Palestina dan kami berusaha untuk menciptakan perdamaian di sana. Ini adalah komitmen kami. Apakah Anda tidak memilikinya?

MAN: Justru kamilah yang menginginkan agar perdamaian terlaksana, namun bukan perdamaian dengan agresor dan penjajah yang tanpa (modal)
mengulang-ulang Holocaust tidak akan dapat eksis. Menurut kami hendaknya kita menyelesaikan masalah dari akarnya. Siapakah yang melahirkan Holocaust dialah yang bertanggung jawab. Logika kami sangatlah jelas. Dan saya pun bangga Anda termasuk orang-orang yang konsekuen sehingga menyampaikan secara jujur komitmen Anda pada Zionisme Israel.

DS: Saya tidak mengatakan demikian.

MAN: Anda sendiri bilang untuk orang-orang Israel.

DS: Bapak Presiden Yang Mulia! Ada dua isu di dunia saat ini tentang
Anda, yang pertama adalah pandangan Anda tentang masalah yang mulai tadi telah kita bicarakan yaitu Holocaust. Yang kedua adalah yang dianggap membahayakan sekali oleh Barat, yaitu masalah nuklir.

MAN: Barat memiliki ambisi untuk menggambarkan hal-hal yang remeh dan
kecil seperti besar dan berbahaya, sedangkan sebaliknya masalah besar
ditampilkan seperti kecil, semau dirinya. Mereka bebas.

DS: Pertanyaan tentang nuklir adalah apakah benar Anda akan memproduksi senjata nuklir?

MAN: Kami telah mengatakan, kami tidak membutuhkannya sebab kami
memiliki logika. Izinkan saya menyampaikan sebuah pembahasan, toh Anda juga seorang budayawan. Menurut pandangan Anda sampai kapan dunia ini akan dipimpin oleh bahasa kekuatan beberapa negara barat? Setiap ada yang tidak sejalan, maka dilancarkanlah propaganda negatif, kebohongan, tuduhan, ... sampai kapan semua ini akan berlangsung?

DS : Sebelum ini kami mewawancarai Mr. Musyarraf. Beliau mengatakan,
bahwa Anda berkeinginan untuk menjadi raja atau tuan bom?

MAN: Pembahasan kita dengan Anda dan dengan beberapa negara Eropa jauh lebih tinggi dari masalah yang sangat sederhana ini. Kami mengatakan, sistem hukum di beberapa negara yang ingin memaksakan kehendaknya atas beberapa negara lain merupakan sistem yang diskriminatif dan tidak konsekuen. Coba lihat ada lebih dari 140 negara menjadi anggota IAEA kami pun termasuk sebagai anggotanya. Baik IAEA atau NPT dan beberapa kesepakatan lain telah kami sepakati, dimana seluruh negara anggota berhak untuk melakukan pengayaan uranium untuk tujuan damai. Selain itu semua dibuat satu badan lagi untuk melucuti setiap negara anggota yang memiliki senjata nuklir. Coba lihat apa yang terjadi? Bangsa kami adalah yang paling banyak melakukan kerjasama, lebih dari 2000 orang telah melakukan pemeriksaan, lebih dari 1000 dokumen telah kami tunjukkan, kamera mereka dipasang pada setiap sudut tempat pengayaan uranium. Pada
setiap laporan yang disampaikan oleh IAEA selalu disebutkan, bahwa tidak ada sedikit pun praktik yang mengindikasi adanya penyelewengan. Ini adalah satu sisi masalah. Di sisi lain ada beberapa negara yang memiliki energi nuklir, senjata nuklir, bahkan mempergunakannya. Dan sampai hari ini mengancam negara-negara lain dengannya. Saat ini mereka mengatakan, mereka mengkhawatirkan adanya penyimpangan yang dilakukan oleh Iran. Kami mengatakan jika kalian mengkhawatirkan hal itu, maka silahkan lakukan pengawasan! Mereka mengatakan, 'Tidak, sebab Anda sama sekali tidak memiliki hak untuk memilikinya sebab sangat dimungkinkan Anda akan melakukan penyelewengan! ' Kami pun mengatakan, 'Kalian sudah melakukan penyelewengan. Kalian tidak berhak melakukan semacam ini. Ini adalah sistem yang tidak adil dan pasti tidak akan dapat tegak.'

DS: Ya, menurut saya pun ini sebuah ketidakadilan. Sebagian negara
memiliki energi nuklir, seperti Amerika, Prancis, Inggris, Cina dan
lainnya. Bahkan India dan Pakistan. Namun itu bukanlah pertanyaan kami. Yang kami tanyakan apakah tidak berbahaya jika semua negara memiliki senjata nuklir, khususnya sebuah negara yang presidennya mengancam untuk menghapus yang lainnya dari sejarah. Apakah ini tidak berbahaya terjadi di dunia yang semua negara memiliki senjata nuklir?

MAN: Ya, saya menentang pengembangan senjata nuklir. Oleh karena itu
kami mengusulkan dibentuknya satu badan yang independen yang melakukan penelitian dan melucuti semua negara yang memiliki senjata nuklir tersebut. Kami tidak membutuhkan senjata nuklir, kami adalah bangsa yang berbudaya dan memiliki peradaban. Sepanjang sejarah tidak pernah ada catatan bahwa bangsa kami melakukan agresi ke tempat lain mana pun. Yang aneh justru negara-negara Eropa akan memberikan energi nuklir pada pemerintahan Syah yang diktator saat itu. Sebuah rezim diktator yang tidak berperikemanusiaan, padahal hal itu sangat berbahaya, namun mereka siap menyerahkannya. Tapi di saat Iran berubah menjadi Republik Islam, mereka menolaknya. Sekali lagi saya tekankan, kami tidak membutuhkan senjata nuklir. Izinkan satu masalah lain saya sampaikan pada Anda. Apakah Anda tidak membayangkan terjadinya krisis besar-besaran di dunia sebagai akibat dari apa yang mereka lakukan? Kami sebuah negara besar, bangsa kami adalah bangsa yang besar dan kuat. Kami dengan penuh kejujuran komitmen pada undang-undang. Sebanyak mungkin kerjasama telah kami lakukan. Jika memang kami menginginkan yang lainnya, maka sikap-sikap kami tentu sudah berubah. Semua aktivitas kami di atas permukaan bumi dan dalam pemantauan para wartawan, Anda pun bisa melakukan investigasi. Kalau kami punya tujuan-tujuan lain, maka tidak ada artinya kami lakukan semua ini dan menanggung tekanan-tekanan yang dilancarkan ke atas kami. Namun karena kami jujur, konsekuen dan taat aturan, maka karena itulah kami bersikeras dan melawan. Kami bukan ahli bohong. Kami hanya menginginkan hak kami, tidak lebih dari itu, sekalipun seujung jarum. Sebaliknya kami pun tidak siap hak kami dirampas sekecil apapun ia. Saya pun tidak pernah mengancam siapa pun. Ini adalah bagian dari propaganda negatif. Pertanyaan saya tentang Holocaust sangatlah jelas. Tidak lain seperti itulah yang saya tanyakan pada Anda. Apakah hal itu bermakna perdamaian atau perang? Kami menginginkan agar perdamaian ditegakkan. Kami tidak ingin mengancam,
melakukan pembunuhan dan teror.

DS: Apakah tidak selayaknya Anda berupaya untuk menghilangkan perasaan cemas dan takut dari negara-negara kawasan sekitar Anda? Namun Anda tidak melakukan hal itu, malah Anda memiliki niat untuk menggunakan energi atom demi tujuan militer dan sangat mungkin hal ini akan menyebabkan terjadinya Perang Dunia III sedangkan Anda duduk di menara gading.

MAN: Biarkan dua masalah penting saya sampaikan pada Anda. Tidak ada
satu negara pun dari negara-negara kawasan (TIMTENG) yang merasa takut dan cemas. Mengapa Anda ingin menanamkan perasaan takut pada diri mereka? Sebagian dari negara-negara kuat Eropa menginginkan hal itu terjadi, tapi hal itu tidak akan terjadi. Kami meyakini hendaknya
Amerika dan Eropa tidak ikut campur dalam urusan kawasan. Kami telah
hidup bersama ribuan tahun. Sejak dahulu kala mereka hidup dengan rasa persaudaraan, saat ini pun demikian. Setiap tahun puluhan juta orang saling berkunjung, melakukan ikatan perkawinan di antara mereka, mereka memiliki ikatan kekeluargaan dan persahabatan. Saddam dengan provokasi Amerika dan sebagaian negara Eropa melakukan penyerangan ke Iran, menurut kami hal ini sangatlah jelas. Pandangan kami sangatlah demokratis dan penuh kedamaian. Kami mengusulkan agar diberi kesempatan rakyat Palestina melakukan referendum sehingga mereka dapat menyampaikan aspirasinya dalam sebuah pemilu yang bebas. Mereka yang menentang hal itu merekalah yang anti perdamaian. Mereka pro-perang dan merupakan ancaman bagi kawasan Timteng. Kami mengusulkan agar pemilik tanah tersebut yang menentukan nasib mereka. Mengapa Amerika dan dua atau tiga negara Eropa menentang hal itu? Bagi kami tidak ada perbedaan orang-orang Muslim, Kristen atau Yahudi semuanya harus menyampaikan aspirasinya. Saya yakin Anda sebagai pengelola majalah ternama, Anda adalah bagian dari para intelektual yang harus mendukung solusi ini. Kami meyakini, bahwa para pemikir yang melakukan penelitian historis tentang Holocaust dan sekarang dipenjara, namun mereka tidak menyetujui dilakukannya referendum, mereka adalah orang-orang yang gila perang.

DS: Orang-orang Palestina telah melakukan lebih dari apa yang Anda
usulkan, mereka sudah siap untuk hidup berdampingan sebagai dua negara bertetangga. Sementara Anda tidak menerima keberadaan negara Israel?

MAN: Kali ini Anda salah. Lihatlah hasil dari pemilu bebas yang mereka lakukan. Bukankah mereka memilih Hamas? Izinkan sekali lagi rakyat melakukan pemilu yang bebas untuk menentukan nasib mereka. Bukankah Anda di Eropa seringkali melakukan referendum hampir pada semua masalah?

DS: Apakah di Iran referendum juga hal yang biasa?

MAN: Ya, selama dua puluh tujuh tahun kami melakukan dua puluh tujuh
kali refrendum, kami memiliki pemilu setiap tahun. Kami adalah negara
legal. Kami bukan negara agresor. Kami bukan negara yang dihuni oleh
para imigran. Kami bangsa yang memiliki akar sejarah. Secara jujur,
apakah bagi Anda tidak mengherankan adanya sebuah negara baru dengan
penduduk baru pula?

DS: Demokrasi itu bukan hanya berarti bahwa yang memerintah adalah
mayoritas. Demokrasi itu juga memperhatikan dan memperjuangkan hak-hak minoritas. Pemerintah yang berkonstitusi itu menjadi penting karena mayoritas memperhatikan dan menjunjung tinggi hak minoritas dan tidak diktator.

MAN: Kalau begitu dalam pandangan Anda demokrasi meniscayakan rakyat
Palestina harus berada dalam tekanan, diusir dari rumah mereka dan
dibantai. Sedangkan para imigran sebagai kelompok minoritas harus
berkuasa dan diktator? Inikah makna demokrasi dalam pandangan Anda?
Rakyat Palestina sebagai mayoritas tidak memiliki hak? Menurut saya
interpretasi demokrasi semacam ini mencoreng nama demokrasi itu sendiri.

DS: Bukan begitu, saya meyakini, bahwa orang-orang Palestina memiliki
hak untuk mengatur negaranya sendiri. Sebagaimana orang-orang Israel
juga memiliki hak yang sama!

MAN: Orang-orang Israel dari mana datangnya?

DS: Kalau kita ingin melihat kembali sejarah dan bangsa-bangsa ini dari mana datangnya, maka kita semua harus kembali ke Afrika, sebab
orang-orang Eropa semuanya dari Afrika Barat.

MAN: Pembicaraan kita tentang orang-orang Palestina, bukan orang-orang Eropa. Yang jelas orang-orang Palestinalah yang ada di sana sejak dahulu. Saat ini lima juta jiwa tidak berumah, apakah mereka tidak memiliki hak hidup?

DS: Bapak Presiden YM, apakah belum tiba saatnya kita terima saja dunia apa adanya saat ini dan kita katakan pada dunia, marilah kita hidup berdampingan! Dengan apa yang terjadi di Irak merupakan kesempatan baik bagi Iran. Hari ini secara praktis perang di Irak telah selesai. Apakah belum tiba saatnya Iran tampil sebagai penyeru perdamaian? Dengan memulai langkah-langkah dalam rangka mewujudkan hal itu, baik verbal maupun non verbal dengan meninggalkan program nuklir yang membahayakan, begitu juga ceramah-ceramah politik yang menimbulkan kemarahan pihak lain.

MAN: Saya menganggap Anda-anda ini sebagai budayawan. Saat ini saya
terheran-heran sekarang Anda mendudukkan diri sebagai politikus dan
membela sikap mereka yang salah dengan fanatisme. Anda pengelola majalah bukan negara. Karena itu, Anda harus mencari kebenaran, keadilan dan kebebasan. Apa yang Anda katakan: 'biarlah kita terima dunia apa adanya saat ini', artinya para pemenang PD II sampai seribu tahun akan datang tetap sebagai pemenang dan bangsa Jerman seribu tahun lagi harus menanggung kehinaan. Apakah menurut Anda ini adalah logika yang benar?

DS: Tidak, ini tidak benar. Dan rakyat Jerman tidak begitu. Rakyat
Jerman bukannya tidak melakukan peran apa-apa setelah PD II. Mereka
telah melakukan perannya walau sedikit. Dan mereka tidak menanggung
kehinaan. Mereka telah berhasil menemukan peran yang harus mereka perankan.

MAN: Anda sendiri yang mengatakan, rakyatlah yang bertanggung jawab dan harus menanggung dosa para pendahulunya. Arti dari perkataan ini adalah, kita harus menerima setiap hari rakyat Palestina dibunuh dan diteror, rumah-rumah mereka dihancurkan. Dengan demikian kemajuan bangsa, kemajuan sejarah dan kemajuan manusia menjadi apa? Izinkan sekarang kita bicarakan masalah Irak. Kami sejak dahulu selalu menginginkan kedamaian dan keamanan. Tetapi Saddam diprovokatori oleh Barat sehingga menyerang kami. Selama delapan tahun Barat membantunya memerangi kami. Mereka (Barat) melengkapinya dengan senjata, bahkan senjata kimia. Mereka mendukung politiknya, bahkan ada sebagian negara Eropa yang menyerahkan seluruh kekuatan militer dan laboratoriumnya kepada Irak. Kami menolak keberadaan Saddam. Kami tidak terima dengan dalih menjatuhkan Saddam, sebuah negara lumpuh dari semua kekuatannya, seratus ribu lebih jiwa melayang kemudian harus tetap hidup di bawah kungkungan para penjajah. Syukurlah Jerman tidak ikut andil dalam hal ini. Sekali lagi kami menginginkan kedamaian di Irak.

DS: Siapa yang menguatkan Irak? Amerika? Bisa saja mereka meninggalkan Irak besok dan mereka dianggap kalah perang.

MAN: Baik sekali dan kita pun akan senang.

DS: Jika Iran melakukan peran positifnya, maka besok Amerika akan
meninggalkan Irak.

MAN: Sungguh menakjubkan! Amerika mereka sendiri yang datang, mereka
sendiri yang melakukan pendudukan, mereka yang menjual minyak untuk
kepentingan mereka sendiri, lalu ketika mengalami kekalahan mereka
limpahkan ke pundak orang lain? Rakyat Irak memiliki hubungan dan ikatan yang erat dengan kami. Banyak di antara rakyat kami yang memiliki hubungan kekerabatan dan kekeluargaan. Ribuan tahun hidup bersama. Tempat-tempat suci agama kami ada di sana. Irak dan Iran dahulu sempat menjadi pusat peradaban. Kami selalu mendeklarasikan bahwa kami mendukung berdirinya sebuah negara Irak yang independen, demokratis. Saat ini semua usaha kami lakukan demi kekuatan dan keamanan negara Irak. Namun menurut hemat kami Amerika telah melakukan pekerjaan yang keji. Puluhan pesan/delegasi dikirimkan kepada kami agar kami membantunya dan melakukan perundingan. Apakah kami akan membantu mereka untuk menciptakan perdamaian di Irak, padahal mereka tidak mendapatkan kepercayaan di tengah rakyat kami? Walaupun demikian kami menerima dan menyatakan kesiapan. Tapi di saat itu pula mereka menunjukkan sikap yang tidak baik, mereka menghina rakyat kami. Kami saat ini ingin membantu mereka untuk menciptakan keamanan di Irak, namun dengan syarat Amerika harus mengubah sikap mereka.

DS: Apakah dengan demikian terus Anda merasa puas dan Anda juga mencela dan menghina negara lain?

MAN: Kami tidak mencela siapa-siapa. Surat yang saya tulis untuk Bush, saya tulis dengan penuh hormat.

DS: Saya tidak mengatakan Anda menghina. Maksud saya Anda menginginkan mereka memberi balasan kepada Anda dengan sikap permusuhan.

MAN: Tidak. Kami tidak memiliki permusuhan dengan siapa pun. Bahkan kami pun mengkhawatirkan prajurit-prajurit Amerika yang terbunuh di Irak. Mengapa mereka harus terbunuh? Ketika ada logika, mengapa harus perang?

DS: Surat yang Anda kirimkan untuk Bush, kontennya sendiri
mengindikasikan, bahwa Anda mengatakan kepada mereka datanglah kemari
kita berdialog langsung!

MAN: Kami telah menjelaskan sikap kami di dalam surat itu. Sangatlah
jelas. Kami memandang dunia dengan sudut pandang tersebut. Menurut hemat kami tingkat dan konten paradigma politik haruslah dinaikkan, dan tentunya Anda harus membantunya. Atmosfer politik dunia telah tercemar oleh beberapa pemegang kekuatan. Bagi sebagian negara besar kebohongan, makar, rekayasa dan konspirasi sudah dianggap hal yang biasa dan bahkan terhormat. Menurut hemat kami ini sangatlah jelek. Menurut kami semua manusia adalah terhormat. Hubungan yang satu dengan lainnya, haruslah didasari dengan keadilan. Jika keadilan ditegakkan, maka ketenangan dan kedamaian dapat dirasakan oleh semua. Adapun hubungan yang didasari dengan kesewenang-wenangan (ketidakadilan) maka tidak akan bertahan lama, sekalipun Ahmadi Nejad tidak menentangnya.

DS: Di dalam surat yang Anda layangkan kepada presiden Amerika, Anda
menyinggung kejadian 11 September dengan mengatakan, bahwa kejadian yang besar seperti ini tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan dan
intervensi pihak keamanan, polisi dan intelijen. Siapa maksud Anda?
Apakah maksud Anda adalah CIA, bahkan mereka mengeluarkan uang untuk
menabrakkan pesawat dengan gedung tinggi?

MAN: Bukan. Kami tidak bermaksud demikian. Kami mengatakan, Jelaskanlah siapa yang terlibat dan melakukan kriminal tersebut? Janganlah mengirim tentara ke Timur Tengah dengan dalih 11 September! Namun hukumlah mereka yang terbukti terlibat. Kami tidaklah menentang hal itu. Kami mengutuk perbuatan itu. Kami mengutuk setiap perbuatan antikemanusiaan, yang mengorbankan orang-orang tak berdosa. Sekali lagi yang kami katakan adalah, jelaskan apa yang terjadi? Mengapa mereka menyerang Timur Tengah dengan dalih hal itu? Setiap politikus berhak untuk meragukannya.

DS: Nasib kami sangatlah erat hubungannya satu sama lain. Apa yang Anda maksudkan, bahwa liberalisme dan demokrasi Barat tidak akan menghasilkan sesuatu dan akan menemui kebuntuan?

MAN: Maksud kami sangatlah jelas. Anda sendiri baru saja memberikan
definisi demokrasi untuk Palestina dengan seribu definisi yang untuk
setiap tempat berbeda-beda. Maksud saya bukan Anda, tapi sebagian
pemimpin Barat. Jika segala sesuatu itu mengikuti akal pikiran satu
orang yang semaunya memberikan tafsiran, maka tidak akan bertahan lama dan tidak akan menyelesaikan problem dunia. Namun harus ada solusi lain. Kami pun tidak menentang keinginan dan kesepakatan rakyat. Bahkan kita perlu pada satu pondasi yang kita sepakati bersama dan kita bangun komitmen di atasnya, seperti keadilan.

DS Saya punya satu pertanyaan serius dan satu pertanyaan humoris.

MAN: Memangnya dari tadi itu adalah guyonan yang tidak kita pahami?

DS: Pertanyaan yang saya maksudkan adalah, menurut pandangan Anda, peran apa yang bisa dimainkan oleh Eropa berkenaan dengan program nuklir? Dan apa yang Anda harapkan darinya?

MAN: Hubungan kita dari dulu dengan Eropa sangatlah baik, khususnya
hubungan kita berangkat dari hubungan historis. Masyarakat kita pun
saling mencintai. Kami menginginkan hubungan ini lebih luas lagi. Namun Eropa membalas semua itu dengan tiga kesalahan. Yang saya maksudkan dengan Eropa adalah dua atau tiga negara. Saya tidak akan
menggeneralkannya. Kesalahan pertama, mereka mendukung dan membela
pemerintahan rezim Syah. Walaupun rakyat kami sangat menghormati Prancis yang menjadi tuan rumah Imam Khomeini saat pengasingan. Kesalahan kedua, dukungan atas Saddam pada perang yang dipaksakan kepada kami selama delapan tahun, padahal PBB telah mengumumkan secara resmi bahwa Saddam sebagai agresor. Rakyat kami berharap agar Eropa bersama kami tidak melawan kami. Kesalahan ketiga, masalah nuklir. Kami sangat heran atas sikap sebagian pemimpin di Eropa kepada kami, padahal (kalau program nuklir kami tidak jadi) Eropalah yang paling dirugikan dan kami tidak sudi hal itu terjadi. Kami mengira hubungan kami dengan Eropa bisa semakin mesra, semakin erat sebagai dua bangsa yang bersaudara. Kami mengira dengan hubungan yang penuh kedamaian, visi yang sama serta didasari peradaban yang tinggi akan membawa manfaat bagi Eropa. Logika Amerika bisa kita pahami, mereka memang tidak senang dengan kemenangan revolusi Islam di Iran, sebab mereka merasa dirugikan. Tapi Eropa kalau bersikap begitu maka logika mereka pastilah tidak benar. Saya mengatakan dalam pesan dan delegasi yang saya kirimkan, mengapa Anda menerjemahkan statemen-statemen Amerika kepada kami, bukankah kalian tahu bahwa yang kami lakukan dalam rangka tujuan damai. Sebaiknya Anda berdiri di sisi kami dan itu akan mendatangkan manfaat bagi Anda. Adapun jika Anda
berdiri berhadapan dengan kami, maka Anda sendiri yang akan menanggung kerugian. Sebab kami adalah bangsa yang besar dan kuat. Peran Anda di Timteng akan semakin berkurang dan di tempat-tempat lain nama Anda akan jatuh.

DS: Kalau bisa coba YM sebutkan satu contoh pencorengan nama baik Eropa di dunia!

MAN: Yaitu dengan tidak bisa menyelesaikan masalahnya dan menjadi
negara-negara kedua, yang mengekor kepada negara lain. Saya kira sudah waktunya Eropa melepaskan diri dari warisan PD II. Kami senang Eropa bersatu (menjadi Uni Eropa), namun kami tidak senang jika Eropa sampai sekarang masih dipengaruhi PD II. Ketika kita mengatakan bahwa kita bersama-sama memperjuangkan hak-hak masyarakat Eropa dan itu adalah tugas kami, saya berpikir ada sebuah pertanyaan yang harus Anda lontarkan, yaitu bagaimana sikap sebagian negara Eropa saat ini? Masa depan yang bagaimana yang Anda harapkan? Menurut kami, hendaknya mereka berdiri bersama dengan negara dan bangsa yang berbudaya dan kuat, dan ini jauh lebih baik dari pada berhadapan dengan bangsa ini.

DS: Pertanyaan kedua saya, manakah di antara dua hal ini yang lebih
logis (untuk terjadi) tim nasional Iran menjadi juara dunia atau masalah krisis nuklir Iran untuk tujuan damai selesai dengan baik?

MAN: Ketiga-tiganya, yang ketiga itu adalah semua negara di dunia bisa bersatu dan bersahabat. Tidak ada lagi ancaman satu sama lain. Dan kalau pun Jerman yang menjadi juara kami pun akan senang.

DS: Apakah Anda akan mengirim surat untuk Merkel juga?

MAN: Saya berharap begitu.

DS: Sebelum pertandingan dunia atau setelahnya?

MAN: Ini bagian dari rahasia kami.

DS: Bisakah Anda sampaikan kira-kira apa yang akan Anda sampaikan dalam surat itu?

MAN: Saya akan menulis surat untuk Merkel bukan untuk Anda.

DS: Saya perhatikan dari tadi Anda berbincang-bincang dengan kami penuh senda gurau dan keramahan.

MAN: Akhlak orang Iran memang demikian, penuh keramahan, nanti
sesampainya Anda di Jerman, sampaikan salam saya buat masyarakat Jerman.


BY. (Diterjemahkan dari sumber berbahasa Persia: www.fardannews.com.)


No comments:

Post a Comment